Salam Lestari, Mari Jaga Alam Bali Agar Selalu Lestari!

Jumat, 18 September 2015

KEMAH CERIA DI DANAU BUYAN, BALI

Ayu Murtini
Ini bukanlah kali pertama kami melaksanakan PerSaMi (Perkemahan Sabtu Minggu) atau yang sering disebut dengan KemCer atau Kemah Ceria. Di Bali banyak sekali tempat - tempat yang sangat cocok dijadikan tempat kemah, kegiatan dimana kita berbagi kebahagian, belajar kebersamaan dan tentunya untuk menghibur diri setelah bekerja seharian dari hari Senin- sampai dengan Jumat. Dalam kegiatan yang kami lakukan di Danau Buyan ini merupakan kegiatan rutin setiap 4 bulan sekali, dimana tujuan dari kemah ini adalah untuk mengumpulkan sahabat baru yang tergabung dalam komunitas Bali Adventure Community. Namun dalam perjalanan kehidupan yang selalu rindu akan suasana hijau dan indahnya danau Buyan, kami menyempatkan diri untuk melaksanakan kemah setiap dua bulan sekali. 

Seperti kemah-kemah sebelumnya yang kami laksanakan, kami selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, mulai dari tenda, logistik, sleeping bag, gitar, alas tidur, kayu bakar yang bisa di beli di Buyan dan persiapan permainan atau games. Karena jika kemah yang hanya sehari tidak disiapkan dengan matang akan terasa hambar dan tidak menarik untuk dikenang. 


Mulai dari perjalanan menuju lokasi perkemahan di sore hari dengan suguhan alam yang sangat indah sepanjang perjalanan. Kami melaju pelan menuju lokasi perkemahan. Sesampainya di lokasi tanpa pikir panjang lagi kami mendirikan tenda, ada 5 tenda yang siap untuk menampung 25 peserta sahabat alam. Setelah tenda didirikan masih ada waktu bagi kami untuk memandang sang surya yang perlahan menghilang dibalik pohon-pohon besar, danau yang khas dengan aromanya sangat indah dan suasana inilah yang kami tunggu-tunggu. 

Kini malam telah tiba, dingin mulai sedikit terasa dikulit, bahkan terkadang menusuk tulang kami yang tidak terbiasa dengan suasana dinginnya malam danau Buyan. Api unggun mulai menyala dengan panasnya, kami duduk melingkar saling tatap satu sama lain, ada beberapa dari kami merupakan anggota atau teman baru yang juga baru pertama kali ikut dalam perkemahan ini. Acara pertama yang kami laksanakan adalah doa bersama berharap agar acara kemah ini berjalan dengan baik. Setelah itu kami lanjutkan dengan makan malam bersama seadanya. Sungguh kami merasakan rasa kebersamaan yang sangat istimewa dihati, sehingga kami lupa kalau dingin mulai merasuki jaket kami yang tebal. Agar perkenalan satu sama lain dengan teman baru menjadi lebih akrab kami membuat game yang sering dipakai oleh anak pramuka. Game itu adalah game konsentrasi. Jadi kami harus konsentrasi dengan menunjuk sesorang dan langsung menyebutkan nama orang yang ditunjuk, game ini sangat seru, meskipun kita sudah kenal lama, kita bisa saja salah jika tidak konsentrasi. Banyak kekocakan yang terjadi yang membuat kami tertawa lepas dan melupakan sementara permasalahan yang kami miliki. Game lainnya adalah dengan menyebutkan berbagai nama, baik nama benda, buah, artis dan apa saja. Penyebutan nama ini dilakukan bergiliran dimana setiap peserta harus ingat dan menyebutkan nama yang disebutkan oleh peserta sebelumnya, fungsi dari game ini adalah untuk menambah daya ingat dan juga menambah pengetahuan. Selain game yang penuh kekocakan, panitia acara juga menyiapkan game yang disebut Inspirasi Alam, Riddle dan Romance
Inspirasi Alam merupakan game untuk memberikan kesempatann kepada setiap peserta untuk berargumentasi tentang potongan kertas yang sudah berisi kalimat atau petikan tentang alam. Setiap potongan kertas memiliki makna yang berbeda-beda, jadi makna itulah yang kita gali bersama sesuai dengan pandangan masing-masing peserta. Kalimat-kalimat itu merupakan ungkapan dari beberapa pendaki terkenal. Riddle Game adalah permainan untuk memecahkan masalah atau belajar menganalisa sebuah pertanyaan dan kejadian kecil. Sedangkan Romance Game adalah game yang kami siapkan untuk peserta agar membuat suasana malam semakin romantis dengan ungkapan kata yang romantis. Karena tidak jarang terjadi cinta lokasi dalam kegiatan perkemahan dan percintaan itu pun ada yang berlangsung hingga kini, dan ada yang tidak bertahan. 

Waktu menunjukan pukul 02.00 pagi, kami baru selesai dalam suasana permainan. Setelah usai tertawa lepas kami tidak melanjutkan malam dengan terbaring di bawah tenda yang sangat dingin. Kami lebih menikmati malam yang penuh bintang, sesekali melihat langsung bintang jatuh entah dimana. Acara kami lanjutkan dengan bernyanyi, menyanyikan lagu yang kami bisa.......seakan bernyanyi untuk menghibur semua tenda yang ada di Buyan, karena tenda yang lainnya sudah pada mematikan api unggunnya dan terlelap dibawah ribuan bintang............ 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar